• Login
Upgrade
uvcef4fq.ultimagz.com
Advertisement
No Result
View All Result
No Result
View All Result
uvcef4fq.ultimagz.com
No Result
View All Result

Memahami Adat dan Budaya Patriarki Bali Melalui Novel Tarian Bumi

by
February 6, 2019
in Uncategorized
0
491
SHARES
1.4k
VIEWS
Share on FacebookShare on Twitter

Perempuan Bali itu, Luh, Perempuan yang tidak terbiasa mengeluarkan keluhan. Mereka lebih memilih berpeluh. Hanya dengan cara itu mereka sadar dan tahu bahwa mereka masih hidup, dan harus tetap hidup.

SERPONG, ULTIMAGZ.com–Bali dikagumi oleh banyak orang karena budayanya. Namun, orang-orang tersebut tidak melihat dari sudut pandang orang Bali tentang bagaimana adat membentuk jalan hidup seseorang sedemikian rupa. Dalam buku Tarian Bumi, Oka Rusmini mengupas kehidupan seorang perempuan Bali yang berusaha ‘mendobrak’ adat yang sudah melekat pada dirinya, bahkan sejak ia lahir.

Novel ini mengisahkan hidup seorang gadis berkasta Brahmana bernama Ida Ayu Telaga Pidada. Kasta sendiri memegang peranan penting dalam kehidupan bermasyarakat di Bali. Kasta Brahmana, yakni kasta tertinggi mendapat perlakuan istimewa dan senantiasa dituntut untuk bersikap selayaknya seorang bangsawan sejati. Sejak kecil Telaga sudah dididik keras agar tahu cara membawa diri agar gelar Ida Ayu, gelar yang hanya dimiliki oleh seseorang yang berkasta Brahmana, tidak tercoreng.

Meskipun fokus cerita ada pada hidup Telaga yang besar di griya (sebutan untuk rumah kaum Brahmana), novel ini juga menceritakan hidup nenek dan ibu dari Telaga. Nenek Telaga Ida Ayu Sagra Pidada merupakan keturunan Brahmana murni sehingga senantiasa bersikap angkuh dan memandang rendah orang yang berbeda kasta. Sikap berbeda ditunjukkan oleh ibu dari Telaga yang bernama Luh Sekar yang merupakan orang biasa berkasta Sudra, kasta terendah. Berkat kerja kerasnya menjadi seorang penari, ia berhasil dinikahi oleh Ida Bagus Ngurah Pidada. Berasal dari kasta rendah, Luh Sekar selalu mencoba untuk beradaptasi di lingkungan griya agar pantas menjadi istri seorang kaum Brahmana. Oleh karena itu, sejak kecil Telaga tumbuh dengan beban dan mimpi-mimpi ibunya. Telaga diharapkan menjadi penari tercantik dan terbaik. Ia juga diharapkan untuk menikah dengan seorang Ida Bagus, seseorang yang juga berasal dari kaum Brahmana.

Jalan cerita nenek dan ibu Telaga tanpa sadar membentuk pemikiran kompleks di diri Telaga bahwa menjadi seorang perempuan Bali tidaklah mudah. Ada batasan-batasan seperti kasta dan hak yang membuat seorang perempuan seringkali tidak berdaya. Adat Bali yang menganut sistem patriaki acap kali mengagungkan lelaki dan menganggap perempuan tidak memiliki posisi yang layak. Misal, jika seorang lelaki Brahmana ingin menikahi wanita Sudra maka hal itu bisa saja terjadi. Namun jika seorang wanita Brahmana ingin menikahi lelaki Sudra maka wanita itu harus melepas gelar Brahmananya dan turun kasta.

Nenek Telaga pernah berkata “Menikahlah kau dengan laki-laki yang memberimu ketenangan, cinta, dan kasih. Yakinkan dirimu bahwa kauh memang memerlukan laki-laki itu dalam hidupmu. Kalau kau tak yakin, jangan coba-coba mengambil resiko.” (Rusmini, 2000:18)

Selain memberikan gambaran mengenai kehidupan gadis berkasta melalui sosok Telaga, Oka Rusmini juga menjelaskan mengenai adat-adat Bali. Penyebutan orang lain (meme, odah, kakiang), penyebutan diri (tiang), dan juga ritual-ritual Bali lainnya sengaja disebutkan sesuai dengan pelafalan Bali sehingga pembaca mendapat pemahaman lebih mengenai adat Bali.

Novel yang sudah diterjemahkan ke dalam Bahasa Jerman (Erdentanz) dan Bahasa Inggris (Earth Dance) ini bagus untuk membuka pandangan terhadap apa yang sebenarnya terjadi di balik indahnya sistematika teratur adat Bali. Adat yang sudah menjadi warisan selama turun temurun terkadang memberi kekangan terhadap keluwesan jalan hidup. Banyak ketidakadilan yang sebenarnya terjadi dibalik eksotisnya Bali di mata dunia terutama dalam hal diskriminasi gender dan ras. Melalui tokoh-tokohnya, Oka Rusmini melakukan kritik terhadap budaya dan adat yang merugikan. Gaya bahasa yang tidak terlalu berat membuat novel ini terasa ringan untuk dibaca namun memiliki makna yang dalam.

Sayangnya, novel ini tidak menggambarkan waktu yang jelas sehingga pembaca harus menerka sendiri, apakah latar waktu yang ada dalam novel ini berada pada masa kini atau masa lampau. Setelah membaca hingga bagian tengah barulah pembaca dapat menyimpulkan cerita ini berlatar modern karena terdapat mobil dan juga hotel.

Penulis: Andi Annisa Ivana Putri

Editor: Nabila Ulfa Jayanti

Foto: Goodreads.com

 

Related Posts

Waka Waka Production Hadirkan Drama Musikal “2 AM: The Musical”

by
August 27, 2024

“Look Back”: Relasi Rumit antara Seniman dan Karya Mereka

by
August 15, 2024

RAN For Your Kids, Persembahan RAN untuk Hari Anak Nasional

by
July 25, 2024

Siap Guncang 5 Kota, Reality Club Umumkan Konser Tur Bertajuk “Reality Club Presents…Indonesia Tour 2024”

by
July 20, 2024

UMN Jadi Tuan Rumah Pembukaan Jakarta Australs 2024 di Indonesia

by
July 5, 2024

Premium Content

Personil HIVI! Tulis Single Terbaru “Bumi dan Bulan” Berdasarkan Pengalaman

November 11, 2019

Mencari Tenang di Video Klip ‘Rehat’ Kunto Aji

February 7, 2019

Kampung Bekelir, Kampung Wisata Khas Tangerang

November 22, 2017

Browse by Category

  • Business
  • Entertainment
  • Fashion
  • Food
  • Health
  • Lifestyle
  • Sports
  • Travel
  • Uncategorized
  • World

Browse by Tags

Explore Bali Market Stories Pandemic Premium Stay Home United Stated Vaccine Work From Home Wuhan

We bring you the best Premium WordPress Themes that perfect for news, magazine, personal blog, etc. Check our landing page for details.

Learn more

Categories

  • Business
  • Entertainment
  • Fashion
  • Food
  • Health
  • Lifestyle
  • Sports
  • Travel
  • Uncategorized
  • World

Browse by Tag

Explore Bali Market Stories Pandemic Premium Stay Home United Stated Vaccine Work From Home Wuhan

Recent Posts

  • Waka Waka Production Hadirkan Drama Musikal “2 AM: The Musical”
  • “Look Back”: Relasi Rumit antara Seniman dan Karya Mereka
  • RAN For Your Kids, Persembahan RAN untuk Hari Anak Nasional

© 2025 JNews - Premium WordPress news & magazine theme by Jegtheme.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
No Result
View All Result

© 2025 JNews - Premium WordPress news & magazine theme by Jegtheme.

Are you sure want to unlock this post?
Unlock left : 0
Are you sure want to cancel subscription?