• Login
Upgrade
uvcef4fq.ultimagz.com
Advertisement
No Result
View All Result
No Result
View All Result
uvcef4fq.ultimagz.com
No Result
View All Result

Mengenal Metaverse dan Dunia Baru Hiburan

by
February 18, 2022
in Uncategorized
0
491
SHARES
1.4k
VIEWS
Share on FacebookShare on Twitter

SERPONG, ULTIMAGZ,com — Akhir-akhir ini pemerintahan Korea Selatan mengumumkan perkembangan metaverse guna mempromosikan kebudayaan mereka, mulai dari musik, makanan, pakaian, produk kecantikan, dan sebagainya.

Sampai pada akhirnya pemerintah Korea Selatan telah menyiapkan 7,5 miliar dollar AS atau setara dengan 107 triliun rupiah untuk program Digital New Deal yang mencakup perkembangan metaverse dan kecerdasan buatan (AI). Salah satu perusahaan yang terlibat adalah SM Entertainment, agensi K-Pop yang berhasil menandatangani perjanjian bisnis dengan Korea Advanced Institute of Science and Technology (KAIST) untuk riset metaverse pada 23 Juli 2021 lalu.

Baca juga “Sejarah K-Pop dan Dampak Masifnya Pada Korea Selatan”

Apa itu metaverse?

Metaverse adalah dunia virtual berbasis tiga dimensi (3D) tempat kehidupan sehari-hari dan kegiatan ekonomi dapat dilakukan melalui avatar virtual yang menggantikan seseorang dalam kenyataan. Dengan kata lain, ini adalah transisi ke dunia yang dapat mendobrak batas antara ruang nyata dan virtual. Metaverse berisi empat elemen representatif: realitas virtual (VR), realitas tertambah (AR), pencatatan kehidupan (life logging), dan dunia cermin.

Dikutip dari jurnal “A Study on Metaverse Culture Contents Matching Platform”, metaverse merupakan gabungan dari kata meta yang berarti transendensi dan alam semesta atau universe. Kedua kata tersebut membentuk makna kombinasi dari realitas dan vitalitas. Metaverse juga pertama kali dipopulerkan sebagai dunia virtual di Snow Crash yang pernah diterbitkan pada 1992.

Kemunculan Metaverse Pertama dalam Dunia Hiburan

konser-hologram
Girls’ Generation menampilkan lagu “Dancing Queen” pada 2013 dalam sebuah konser hologram. (Foto: dillusion.com)

Hologram concert merupakan pemantik pertama dalam berkembangnya konser metaverse. Girls’ Generation mengadakan konser menggunakan teknologi hologram pertama pada 2013 dan dikembangkan langsung oleh SM Entertainment.

Tidak cukup dengan konser hologram, SM Entertainment bergerak lagi di bidang AI. Kecerdasan buatan yang dikembangkan SM Entertainment pertama kali muncul pada konser Super Junior.

konser-suju-ai
Foto AI Siwon dalam konser Super Junior pada 2020. (foto: cnnindonesia.com)

Selain itu, agensi tersebut membangun semesta bernama SM Culture Universe. Para idola kini dapat berkomunikasi melalui dunia digital bernama ‘Kwangya’, semesta ciptaan SM yang menjadi dunia perantara antara nyata dan virtual, antara anggota artis di ‘dunia nyata’ dan anggota avatar di ‘dunia maya’, dan memiliki cerita orisinal yang saling terkait.

[su_youtube url=”https://www.youtube.com/watch?v=PtFnieJ7Imc”]https://www.youtube.com/watch?v=ii_-4dQRcCI[/su_youtube]

[su_youtube url=”https://www.youtube.com/watch?v=vbH4Lk5wYWg”]https://www.youtube.com/watch?v=ii_-4dQRcCI[/su_youtube]

Pada awal 2022, SM Entertainment juga menggelar konser bertajuk “SM Town Live 2022: SMCU Express @Kwangya” yang mengusung konsep metaverse. Dalam konser tersebut, penggunaan AI dan berbagai teknologi yang memadai dapat mewujudkan interaksi antara para artis dengan penggemar di seluruh dunia. Hal ini menguntungkan bagi penggemar yang tidak dapat bertemu secara langsung, tetapi kini dapat terhubung dengan dunia virtual.

Kolaborasi Metaverse dan K-pop

Metaverse juga sering dikolaborasikan dengan berbagai macam genre musik, salah satunya K-pop. Tepatnya pada 2020 lalu, SM Entertainment berhasil meluncurkan girl group baru, aespa yang terdiri dari empat anggota yang masing-masing memiliki karakter ae atau avatar sendiri.

Selain meluncurkan grup berbasis metaverse, agensi tersebut juga telah merilis keanggotaan Meta-paspor berbentuk digital yang dapat digunakan untuk mengidentifikasi warga virtual Music Nation pada 3 Januari lalu.

“Paspor berfungsi untuk menghubungkan dunia nyata dan dunia digital (metaverse) untuk merekam dan memverifikasi semua informasi,” ungkap pihak SM Entertainment.

aespa-avatar-metaverse
Girl group terbaru besutan SM Entertainment yang mulai menggunakan konsep metaverse, aespa (Foto: hypeabis.id)

Lima tahun setelah adanya konser hologram yang diusung oleh Girls’ Generation, K/DA juga mengadakan konser AI pada 2018 di Incheon, Korea Selatan. Girl group yang satu ini beranggotakan 4 orang yaitu, Ahri suaranya diisi oleh Miyeon (G)-Idle, Evelynn diisi oleh Madison Beer, Kai’sa diisi oleh Jaira Burns, dan Akali diisi oleh Soyeon (G)-idle.

grup-ai-kda
Grup berbasis AI, K/DA yang meluncurkan single “More” dan “Pop/Stars” pada 2018. (Foto: gidle.fandom.com)

Sama seperti K/DA, grup bernama Eternity juga merupakan grup yang dibentuk dari AI dengan tampilan fisik yang jauh lebih mirip dengan manusia. Eternity baru saja meluncurkan digital single pertama mereka berjudul “I’m Real” pada 22 Maret 2021. Walaupun berasal dari kecerdasan buatan, tetapi karya musik mereka tentu tidak kalah saing dengan girl group jebolan agensi musik lain.

eternity-grup-kpop-ai

Eternity, grup berbasis AI yang menyerupai manusia. (Foto: quora.com)

Raksasa di industri hiburan Korea Selatan lainnya yaitu HYBE Corporation berencana akan mulai menggunakan non-fungible token (NFT) dalam menyebarluaskan konten. NFT adalah aset digital yang dapat berbentuk karya seni, video, dan audio.

Hal ini diungkap langsung oleh CEO HYBE Bang Si-hyuk dalam Community Briefing yang diadakan pada November 2021 lalu. HYBE bermitra dengan perusahaan Dunamu untuk memulai bisnis NFT. Menurut Bang Si-hyuk, HYBE akan menyediakan aset digital seperti photocard untuk para penggemar.

“Kami telah bekerja sama dengan Dunamu untuk menciptakan cara untuk memperluas pengalaman penggemar dengan lebih beragam dan aman,” tuturnya.

Bang Si-hyuk juga menjelaskan bahwa nantinya NFT ini akan mengotentikasi keunikan photocard secara digital dan menjadikan aset tersebut secara permanen. Selain itu juga memungkinkan untuk koleksi photocard berbentuk aset NFT nantinya dapat dikumpulkan, ditukar, dan ditampilkan di platform komunitas penggemar global seperti Weverse.

NFT juga perlahan akan menggantikan keberadaan photocard tunggal berbentuk fisik dan berubah bentuk menjadi kartu foto digital yang memiliki gambar bergerak dengan suara.

Dampak Metaverse

Keberadaan metaverse dalam dunia hiburan secara langsung berdampak kepada perekonomian Korea Selatan dalam beberapa tahun terakhir. Penghasilan yang diperoleh industri musik Korea Selatan terlebih K-pop, dalam empat tahun dilaporkan kian meningkat. Semula pada 2015 memperoleh 5,7 miliar dolar AS, jumlahnya meningkat drastis menjadi 10 miliar dolar AS pada tahun 2019.

Berdasarkan laporan dari Korea Creative Content Agency, pemerintah juga memiliki andil dalam mengawasi promosi industri konten Korea. Thomas Baudinette, seorang dosen di Macquarie University di Sydney melakukan penelitian perihal bagaimana K-pop mulai berkembang dengan adanya inovasi baru. Baudinette berbagi pandangan bahwa Kpop merupakan suatu fenomena besar.

“Kami melihat grup K-pop ini benar-benar mendominasi tren media sosial di belakang penggemar yang bersemangat di seluruh dunia,” ujarnya.

Tentunya keberadaan teknologi ini juga memengaruhi pola pikir para penggemar. Sebelumnya, tren mengoleksi photocard dari berbagai album fisik dari artis kesukaan sudah banyak dilakukan oleh para penggemar sejak beberapa tahun terakhir.

Hanya saja bagi para penggemar BTS, ARMY justru menolak kehadiran NFT ini dengan menaikkan tagar seperti #BoycottHybeNFT dan #ARMYsAgainstNFT sebagai bentuk protes. Mereka berpendapat bahwa dampak lingkungan yang dihasilkan oleh teknologi berbasis blockchain ini bertentangan dengan sikap BTS terhadap lingkungan.

Dampak lain yang bisa mengancam berupa adanya potensi adiksi terhadap metaverse. Ada kemungkinan bahwa candu ini akan lebih besar dari candu terhadap media sosial. Sebuah riset yang dituangkan dalam jurnal “Investigation of the Effect of Social Media Addiction on Adults with Depression” menunjukkan kecanduan teknologi dan internet seperti media sosial, ponsel pintar, dan game dapat berujung pada depresi.

Baca juga “KEP1ER Jadi Nama Grup Final Girls Planet 999”

Tidak menutup kemungkinan pula, para penduduk metaverse akan terpolarisasi akibat dari algoritma yang dapat berujung pada misinformasi, perundungan siber, dan perpecahan. Belum lagi jika terjadi kejahatan siber lintas negara, pencurian data pribadi, bahkan pelecehan secara virtual.

Keberadaan teknologi metaverse memang membantu kehidupan manusia, khususnya di era pandemi COVID-19 yang masih merajalela seperti sekarang ini. Namun pada akhirnya, metaverse hanya mampu memenuhi sebagian dari keinginan inti manusia untuk terhubung dengan komunitas, menemukan kesamaan, dan berbagi pengalaman.


Penulis: Sherly Julia Halim (Jurnalistik 2020), Carolyn Nathasa (Jurnalistik 2019)
Editor: Nadia Indrawinata
Foto: cnnindonesia.com, quora.com, gidle.fandom.com, hypeabis.id, dillusion.com
Sumber: stanfordhealthcare.org, allkpop.com, hot.detik.com, bandwagon.asia, koreascience.co.kr, mdpi.com, soompi.com

Related Posts

Waka Waka Production Hadirkan Drama Musikal “2 AM: The Musical”

by
August 27, 2024

“Look Back”: Relasi Rumit antara Seniman dan Karya Mereka

by
August 15, 2024

RAN For Your Kids, Persembahan RAN untuk Hari Anak Nasional

by
July 25, 2024

Siap Guncang 5 Kota, Reality Club Umumkan Konser Tur Bertajuk “Reality Club Presents…Indonesia Tour 2024”

by
July 20, 2024

UMN Jadi Tuan Rumah Pembukaan Jakarta Australs 2024 di Indonesia

by
July 5, 2024

Premium Content

The Beatles Rilis Lagu Terakhir John Lennon Dengan Bantuan AI

November 1, 2023

UMN dan Kompas.com Kembangkan “AI” Untuk Cek Fakta

March 5, 2019

Tips Mempertahankan Hubungan Jarak Jauh

March 28, 2018

Browse by Category

  • Business
  • Entertainment
  • Fashion
  • Food
  • Health
  • Lifestyle
  • Sports
  • Travel
  • Uncategorized
  • World

Browse by Tags

Explore Bali Market Stories Pandemic Premium Stay Home United Stated Vaccine Work From Home Wuhan

We bring you the best Premium WordPress Themes that perfect for news, magazine, personal blog, etc. Check our landing page for details.

Learn more

Categories

  • Business
  • Entertainment
  • Fashion
  • Food
  • Health
  • Lifestyle
  • Sports
  • Travel
  • Uncategorized
  • World

Browse by Tag

Explore Bali Market Stories Pandemic Premium Stay Home United Stated Vaccine Work From Home Wuhan

Recent Posts

  • Waka Waka Production Hadirkan Drama Musikal “2 AM: The Musical”
  • “Look Back”: Relasi Rumit antara Seniman dan Karya Mereka
  • RAN For Your Kids, Persembahan RAN untuk Hari Anak Nasional

© 2025 JNews - Premium WordPress news & magazine theme by Jegtheme.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
No Result
View All Result

© 2025 JNews - Premium WordPress news & magazine theme by Jegtheme.

Are you sure want to unlock this post?
Unlock left : 0
Are you sure want to cancel subscription?