• Login
Upgrade
uvcef4fq.ultimagz.com
Advertisement
No Result
View All Result
No Result
View All Result
uvcef4fq.ultimagz.com
No Result
View All Result

Binge Eating Disorder: Penyakit Mental Yang Sering Terlupakan

by
November 20, 2021
in Uncategorized
0
491
SHARES
1.4k
VIEWS
Share on FacebookShare on Twitter

SERPONG, ULTIMAGZ.com – Selama beberapa tahun terakhir, gangguan makan (eating disorder) telah disorot sebagai kondisi kesehatan yang nyata dan seringkali mengancam jiwa. Kurus tidak lagi diagungkan karena semakin banyak orang yang sadar atas keberadaan gangguan anoreksia dan bulimia.

Banyak orang (dan media) mengasosiasikan gangguan makan dengan menjadi kurus. Seringkali gambaran yang diperlihatkan adalah wujud gadis remaja yang memiliki citra tubuh negatif dan menolak untuk makan. Namun, tidak semua orang dengan gangguan makan berwujud dan memiliki diagnosa yang sama. Contohnya adalah binge eating disorder (BED).

Menurut survei nasional healthline.com, binge eating disorder adalah gangguan makan yang paling umum di Amerika Serikat. BED mempengaruhi sekitar 2,8 juta orang, jumlah yang  lebih banyak dibanding gabungan dari penderita anoreksia dan bulimia.

Mengetahui hal tersebut, mengapa BED tidak lebih banyak dibicarakan?

Binge eating disorder adalah gangguan makan ketika penderitanya cenderung mengkonsumsi makanan dalam jumlah yang sangat banyak dan sulit menahan dorongan untuk makan. BED berpotensi besar menimbulkan penyakit serius, seperti obesitas, diabetes, gangguan pencernaan, tekanan darah tinggi, dan bahkan penyakit jantung.

Namun, salah satu efek terbesar yang seringkali dialami penderitanya adalah perasaan malu, menyesal, dan kebencian terhadap diri sendiri. Menurut therapis dan penulis buku Brain Over Binge, Katheryn Hansen, “BED bisa membuat Anda terisolasi dan bisa membuat orang yang paling penting dalam hidup Anda menghilang ke latar belakang.” Maka dari itu, tidaklah jarang, seorang pengidap binge eating disorder memilih untuk diam-diam bergumul sendiri.

Adanya kabut tabu ini membuat BED semakin jarang dibahas di muka publik. Ditambah lagi dengan banyaknya miskonsepsi terhadap gangguan mental tersebut.

Bukan Isu Kedisiplinan

Miskonsepsi yang paling umum terhadap BED adalah kurangnya kemampuan seseorang dalam mengontrol diri.

Tom Quinn, direktur badan amal Beat Eating Disorder menentang miskonsepsi tersebut dengan, mengatakan, “Binge eating disorder adalah penyakit mental yang serius. Ini bukan tentang pilihan, juga bukan orang yang menderita itu hanya ‘memanjakan’ diri. BED itu jauh dari menyenangkan dan sangat menyusahkan, penderita akan merasa sulit untuk berhenti saat episode ini terjadi, bahkan jika mereka mau.”

Nyatanya, binge eating disorder adalah gangguan makan yang disebabkan oleh keresahan psikis yang serius. Seseorang yang melakukan binge eating dapat dipicu oleh stress, depresi, kegelisahan, kurangnya percaya diri, dan bahkan perfeksionisme atau OCD. Maka dari itu, meremehkan gangguan mental ini hanya akan menyebabkan efek bumerang terhadap si penderita.

Tidak Seharusnya Diabaikan

Rasa malu yang menyelimuti BED menyebabkan kurangnya keterbukaan tentang masalah ini. Melansir self.com, sekitar 57 persen penderita BED memilih untuk tidak mendapatkan pengobatan dan bantuan dari tenaga professional.

Seorang penderita BED mungkin memilih untuk mengabaikan isu tersebut dikarenakan minimnya pengetahuan dan rasa isolasi yang menutup mereka. Hal ini sungguh disayangkan dikarenakan BED juga merupakan spektrum gangguan mental yang berarti dan pantas untuk mendapatkan perawatan yang sejajar dengan gangguan mental lainnya.

Oleh karena itu, perlu diingatkan bagi seseorang yang menderita BED bahwa pengalaman mereka valid dan mereka layak untuk mendapat pertolongan yang pantas. Selain itu, adanya keterbukaan terhadap isu ini akan membantu meminimalisir rasa malu dan kesendirian bagi para penderita sehingga menghilangkan miskonsepsi yang menutupi gangguan makan tersebut.

 

Penulis: Arienne Clerissa

Editor: Andi Annisa Ivana Putri

Sumber: Healthline.com, Center For Change, Webmd.com, Brain Over Binge

Foto: Flare.com

Related Posts

Waka Waka Production Hadirkan Drama Musikal “2 AM: The Musical”

by
August 27, 2024

“Look Back”: Relasi Rumit antara Seniman dan Karya Mereka

by
August 15, 2024

RAN For Your Kids, Persembahan RAN untuk Hari Anak Nasional

by
July 25, 2024

Siap Guncang 5 Kota, Reality Club Umumkan Konser Tur Bertajuk “Reality Club Presents…Indonesia Tour 2024”

by
July 20, 2024

UMN Jadi Tuan Rumah Pembukaan Jakarta Australs 2024 di Indonesia

by
July 5, 2024

Premium Content

Perbaikan Aturan dalam OMB 2014

August 26, 2014

“Rush Hour”: Sajikan Komedi dalam Pertemanan Unik

June 28, 2020

Moving Image Production Awards 2018 Hadir dengan Konsep dan Tema Baru

January 23, 2018

Browse by Category

  • Business
  • Entertainment
  • Fashion
  • Food
  • Health
  • Lifestyle
  • Sports
  • Travel
  • Uncategorized
  • World

Browse by Tags

Explore Bali Market Stories Pandemic Premium Stay Home United Stated Vaccine Work From Home Wuhan

We bring you the best Premium WordPress Themes that perfect for news, magazine, personal blog, etc. Check our landing page for details.

Learn more

Categories

  • Business
  • Entertainment
  • Fashion
  • Food
  • Health
  • Lifestyle
  • Sports
  • Travel
  • Uncategorized
  • World

Browse by Tag

Explore Bali Market Stories Pandemic Premium Stay Home United Stated Vaccine Work From Home Wuhan

Recent Posts

  • Waka Waka Production Hadirkan Drama Musikal “2 AM: The Musical”
  • “Look Back”: Relasi Rumit antara Seniman dan Karya Mereka
  • RAN For Your Kids, Persembahan RAN untuk Hari Anak Nasional

© 2025 JNews - Premium WordPress news & magazine theme by Jegtheme.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
No Result
View All Result

© 2025 JNews - Premium WordPress news & magazine theme by Jegtheme.

Are you sure want to unlock this post?
Unlock left : 0
Are you sure want to cancel subscription?