Usai pertandingan melawan Juventus pada Rabu (6/8) di Gelora Bung Karno, dengan hasil 8-1 untuk kemenangan Juventus, pelatih ISL All Stars, Stefan Hansson mengakui keunggulan tim lawan. Ia menilai, ISL Stars minim persiapan untuk menghadapi tim asal Italia itu.
“Tim kami baru berkumpul sekitar dua hari dan satu kali berlatih. Lawannya pun sekelas Juventus. Waktu latihan minim dan jelas jauh berbeda dari harapan kami. Harapan kami ingin bisa mengimbangi mereka. Mungkin jika kami berlatih selama tiga pekan hasilnya bakal berbeda,”ujarnya.
Sedangkan menurut kiper dari ISL All Stars, Kurnia Meiga, kedatangan klub-klub asing ke Indonesia seperti Juventus untuk mengadakan pertandingan uji coba dapat menambah pengalaman bertanding bagi para pemain Indonesia.
“Memang berbeda bila yang dipanggil pemain Timnas karena antar pemain sudah saling mengerti satu sama lain. Kalau All Star, benar-benar baru kumpul. Secara individu, banyak klub asing yang datang akan menambah ilmu dan pengalaman bagi kami,” jelas Meiga.
Sebelumnya, pada Selasa (5/8) pagi ISL All Star sudah mulai menjalani latihan di Lapangan Timnas, Senayan, Jakarta. ISL All Star juga berlatih sekali lagi pada malam hari setelah Juventus berlatih di Gelora Bung Karno, Selasa (5/8) sore. Dengan begitu ISL All Stars hanya berlatih tiga kali untuk persiapan menghadapi Juventus
Berbeda dengan Juventus yang masih berlatih di pagi hari jelang pertandingan. Pelatih Stefan Hansson memilih untuk tidak memberikan aktivitas latihan apapun. Tim asuhan Massimiliano Allegri pun tidak main-main untuk menghadapi ISL All Star. Keseriusan mereka terlihat dari kedatangan yang tepat waktu hingga tiga sesi latihan selama 1.5 jam.
Meski begitu, gawang Juventus yang dijaga oleh Gianluigi Buffon kebobolan pada menit kedua lewat tendangan dari Srdjan Lopicic melalui umpan tendangan pojok. Setelah itu, delapan gol pun berhasil dicetak oleh tim berkostum hitam putih ini .
[divider] [/divider]
[box title=”Info”]Reporter: Ghina Ghaliya
Editor: Erwanto Khusuma
Foto: Michael Andrew[/box]