• Login
Upgrade
uvcef4fq.ultimagz.com
Advertisement
No Result
View All Result
No Result
View All Result
uvcef4fq.ultimagz.com
No Result
View All Result

Sindrom Peter Pan: Sifat Kekanakan pada Orang Dewasa

by
December 29, 2022
in Uncategorized
0
491
SHARES
1.4k
VIEWS
Share on FacebookShare on Twitter

SERPONG, ULTIMAGZ.com – Manusia sudah sepatutnya berperilaku sesuai usianya. Namun, bagaimana jika ada orang dewasa yang masih berkepribadian seperti anak kecil? Peristiwa ini disebut sebagai sindrom Peter Pan. 

Sindrom Peter Pan pertama kali dikenalkan oleh Dan Kiley dalam bukunya Peter Pan Syndrome: Men Who Have Never Grow Up pada 1983. Sindrom ini merupakan istilah untuk menggambarkan laki-laki yang kesulitan tumbuh dewasa secara sosial, psikologis, maupun seksual. Seperti definisinya, sindrom Peter Pan adalah sebutan yang dikhususkan untuk laki-laki, tetapi perempuan juga bisa terkena sindrom ini. 

Baca juga: Cinderella Complex Syndrom: Perempuan yang Takut Hidup Mandiri 

Penamaan sindrom ini terinspirasi dari novel “Peter Pan”. Cerita yang mengisahkan tentang laki-laki usil dan periang bernama Peter Pan yang tidak pernah tumbuh dewasa di tempat ia tinggal, Neverland. 

Meskipun tidak termasuk ke dalam diagnosis gangguan mental, sindrom ini berdampak besar pada kualitas hidup seseorang. Melansir dari cnn.com, umumnya penderita akan kesulitan untuk bertanggung jawab dan cenderung bergantung kepada orang lain. 

Menurut psikolog Patrick Cheatham, pengasuhan orang tua yang protektif menjadi penyebab utama sindrom Peter Pan. Pola asuh protektif menggambarkan orang tua yang terlalu mengkhawatirkan dan memanjakan anaknya. Selain itu, pola asuh yang sangat permisif yakni serba membolehkan anak juga menjadi salah satu penyebab. 

“Gaya pengasuhan tertentu mengakibatkan orang tidak mempelajari keterampilan hidup beranjak dewasa,” jelas psikolog Patrick, dilansir dari tempo.co. 

Baca juga: Kenali Ciri Dari Seorang “Man-child”

Oleh karena itu, sebagai pencegahan, anak-anak sudah seharusnya dibiarkan untuk mengeksplorasi dan belajar mengenai konsekuensi atas perbuatannya. Dengan begitu, mereka akan lebih siap dengan tantangan di hidup seiring bertumbuhnya usia.

Sayangnya, bila seseorang sudah terkena sindrom Peter Pan, ia tidak bisa disembuhkan secara total. Namun, para penderita dapat melakukan terapi dengan psikolog untuk meminimalkan sindrom dan membantu menerima diri sendiri. Selain itu, dukungan dari keluarga juga bisa membantu penderita menjadi terbuka terhadap perubahan yang positif. 

 

 

Penulis: Margaretha

Editor: Vellanda

Foto: psikogenesis.com

Sumber: medicalnewstoday.com, tirto.id, tempo.co, alodokter.com

Related Posts

Waka Waka Production Hadirkan Drama Musikal “2 AM: The Musical”

by
August 27, 2024

“Look Back”: Relasi Rumit antara Seniman dan Karya Mereka

by
August 15, 2024

RAN For Your Kids, Persembahan RAN untuk Hari Anak Nasional

by
July 25, 2024

Siap Guncang 5 Kota, Reality Club Umumkan Konser Tur Bertajuk “Reality Club Presents…Indonesia Tour 2024”

by
July 20, 2024

UMN Jadi Tuan Rumah Pembukaan Jakarta Australs 2024 di Indonesia

by
July 5, 2024

Premium Content

Laga Bertajuk Balas Dendam di Perempat Final UCL

March 22, 2014

Apa Itu Vanishing Spray?

June 14, 2014

Dalam Tekanan, United Harus Hadapi “Hidup-Mati” Liga Champions

December 9, 2015

Browse by Category

  • Business
  • Entertainment
  • Fashion
  • Food
  • Health
  • Lifestyle
  • Sports
  • Travel
  • Uncategorized
  • World

Browse by Tags

Explore Bali Market Stories Pandemic Premium Stay Home United Stated Vaccine Work From Home Wuhan

We bring you the best Premium WordPress Themes that perfect for news, magazine, personal blog, etc. Check our landing page for details.

Learn more

Categories

  • Business
  • Entertainment
  • Fashion
  • Food
  • Health
  • Lifestyle
  • Sports
  • Travel
  • Uncategorized
  • World

Browse by Tag

Explore Bali Market Stories Pandemic Premium Stay Home United Stated Vaccine Work From Home Wuhan

Recent Posts

  • Waka Waka Production Hadirkan Drama Musikal “2 AM: The Musical”
  • “Look Back”: Relasi Rumit antara Seniman dan Karya Mereka
  • RAN For Your Kids, Persembahan RAN untuk Hari Anak Nasional

© 2025 JNews - Premium WordPress news & magazine theme by Jegtheme.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
No Result
View All Result

© 2025 JNews - Premium WordPress news & magazine theme by Jegtheme.

Are you sure want to unlock this post?
Unlock left : 0
Are you sure want to cancel subscription?